Manusia dan Cinta Kasih
Pengertian Cinta Kasih
Cinta adalah sebuah perasaan yang diberikan oleh Tuhan pada
sepasang manusia untuk saling mencintai, saling memiliki, saling memenuhi,
saling pengertian. Cinta tidak dapat dipaksakan, cinta juga datang secara
tiba-tiba. Cinta memang sangat menyenangkan, tapi kepedihan yang ditinggalkannya
kadang berlangsung lebih lama dari cinta itu sendiri. Antara cinta dan benci
batasnya amat sangat tipis, tapi dengan cinta dunia yang kita jalani serasa
lebih indah, harum dan bermakna.
Cinta pun merupakan perasaan seseorang kepada lawan jenisnya, karena ketertarikan terhadap sesuatu yang dimiliki oleh lawan jenisnya (misalnya sifat, wajah dan lain-lain. Dengan cinta kita bias berbagi suka maupun duka dengan pasangan kita. Namun dalam menjalin hubungan kita harus saling melengkapi satu sama lain dan menerima pasangan kita apa adanya.
Cinta pun merupakan perasaan seseorang kepada lawan jenisnya, karena ketertarikan terhadap sesuatu yang dimiliki oleh lawan jenisnya (misalnya sifat, wajah dan lain-lain. Dengan cinta kita bias berbagi suka maupun duka dengan pasangan kita. Namun dalam menjalin hubungan kita harus saling melengkapi satu sama lain dan menerima pasangan kita apa adanya.
Kasih sayang adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau
perasaan suka kepada seseorang. Apabila suatu hubungan cinta diakhiri dengan
sebuah pernikahan maka hal ini akan menimbulkan perasaan yang lebih dewasa lagi
dan juga menuntut agar suatu hubungan tersebut lebih bertanggung jawab,
perasaan inilah yang disebut dengan kasih sayang, mengasihi, atau saling
menumpahkan kasih sayang.
Jadi Secara Garis Besar pengertian Cinta kasih itu
sebuah perasaan sayang yang diberika Tuhan pada sesamanya seperti cinta atau
perasaan suka kepada seseorang.Dan juga mempunyai tanggung jawab dalam suatu
hubungan tersebut dan saling melengkapi satu sama lain terhadap sesama.
Unsur-unsur Cinta
Cinta selalu menyatakan unsur - unsur dasar tertentu
yaitu:
1.
Pengasuhan, contohnya
cinta seorang ibu kepada anaknya.
2.
Tanggung jawab, adalah
tindakan yang benar – benar bedasarkan atas suka rela.
3.
Perhatian, merupakan
suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain, agar mau
membuka dirinya.
4.
Pengenalan, merupakan
keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.
Unsur Dalam Segitiga Cinta
Menurut Dr. Salito W. Sarwono dalam artikel yang berjudul
Segitiga Cinta , bukan cinta segitiga dikatakan bahwa cinta yang ideal memiliki
3 unsur, yaitu:
·
Keterikatan, adalah
perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai, segala prioritas hanya untuk
dia.
·
Keintiman, yaitu
adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa tidak ada
jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti dengan sekedar nama panggilan.
·
Kemesraan, yaitu rasa
ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila jauh atau lama tak bertemu,
ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling menium, merangkul dan
sebagainya.
Tingkatan Cinta
Ada tiga tingkat cinta, yaitu :
·
Pertama, cinta atas
dasar harapan mendapat sesuatu. Yaitu ketika seorang yang mencintai kekasihnya
karena menginginkan sesuatu dari kekasihnya itu. Dan sesuatu yang diinginkannya
itu biasanya berujud materi. Seorang wanita biasanya mudah tergoda dengan
materi. Isteri yang mencintai suaminya karena ingin hartanya, berarti dia masuk
dalam golongan ini. Isteri yang memijit punggung suaminya hanya ingin jatah
nafkahnya ditambah. Isteri yang menyuguhkan teh hangat disertai seulas senyuman
hanya karena ingin merayu minta dibelikan anting-anting. Atau isteri yang rajin
bersih-bersih rumah dengan niat suami membelikan perabot baru. Semuanya masuk
dalam golongan cinta tingkat ini. Cinta seperti ini adalah tingkatan cinta yang
paling rendah. Jika keinginannya tidak terpenuhi maka kadar cinta pecinta
golongan ini sontak turun tajam. Bahkan kemudian hatinya terisi oleh
bibit-bibit kejengkelan, kebencian dan kemarahan. Sehingga bila akumulasi
harapan-harapannya yang tak terpenuhi itu sudah sedemikian besar, seringkali
berujung pada perselisihan, bahkan perpisahan.
·
Kedua, cinta atas
dasar mengharap ridho kekasih. Cinta seperti ini lebih tinggi tingkatannya dari
yang pertama. Yaitu mencintai kekasih karena semata mengharap ridhonya. Orang
yang memiliki cinta tingkat kedua ini akan melakukan apapun secara sukarela dengan
tujuan agar kekasih mendapatkan kebahagiaan. Agar kekasih memperoleh
kesenangan. Agar kekasih terhindar dari marabahaya, dll. Terkadang ada dia
berani mengambil resiko besar dalam melakukan hal-hal tersebut. Terkadang dia
bersedia melakukan sesuatu yang konyol dan memalukan. Terkadang dia mau
melakukan sesuatu yang tidak masuk akal. Bahkan tak jarang ada yang rela
melakukan sesuatu yang membahayakan nyawanya sendiri. Dalam melakukan semuanya
itu, dia tidak mengharapkan imbalan dari kekasih atas apa yang dilakukannya
itu. Yang ada dihatinya hanyalah niat tulus agar kekasihnya senang dan bahagia,
itu saja. Dan inilah yang disebut cinta tulus. Dan ketika kekasih tersenyum
senang, diapun turut merasakan kesenangan itu. Manakala kekasih bahagaia,
hatinyapun turut merasa bahagia.
·
Ketiga, cinta atas
dasar mengharap Ridho Allah sekaligus ridho kekasih. Inilah cinta sejati.
Inilah cinta tertinggi. Pada cinta jenis kedua (mengharap ridho kekasih),
adakalanya orang tersebut melakukan sesuatu dengan tulus namun apa yang
dilakukannya itu tidak diridhoi oleh Allah, Sang Pencipta Cinta. Artinya apa
yang dilakukannya itu menyimpang dari aturan-aturan agama. Jika demikian
adanya, maka dia dan kekasihnya tidak akan merasakan kebahagiaan sejati. Yang
dirasakannya hanyalah kesenangan jangka pendek dan bersifat semu. Misalnya saja
waktu sholat maghrib hampir habis dan dia membiarkan kekasihnya asyik menonton
TV karena tidak mau mengganggu kesenangannya. Atau dia terus menerus
memanjakannya dengan selalu membelikan barang-barang mewah secara mubazir dan
berfoya-foya menghamburkan uang untuk menyenangkan kekasihnya (yang tidak punya
nilai ibadah). Itu semua bertentangan dengan aturan Allah. Dan orang yang
tindakannya bertentangan dengan aturanNya tidak akan menemukan ketentraman hidup
dan kebahagiaan sejati. Sebab, yang meniupkan kebahagiaan dan ketenangan hidup
kedalam hati manusia hanyalah Allah. Dan kebahagiaan sejati di dunia ini adalah
ketika amal perbuatan seseorang itu sejalan dengan PerintahNya (sejalan dengan
nurani). Yaitu ketika amal perbuatannya itu memiliki nilai ibadah.
Itulah kenapa cinta tulus saja tidak menjamin kebahagiaan. Yang
menjamin kebahagiaan adalah cinta jenis ketiga, yakni cinta tulus mengharap
Ridho Allah sekaligus kekasih. Jadi apa yang dilakukan haruslah sesuai dengan
jalur pencarian ridho-Nya terlebih dulu, baru ridho kekasihnya
Cinta Menurut Ajaran Agama
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakan diri dalam berbagai
bentuk kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri, kadang-kadang
mencintai orang lain atau juga istri dan anaknya, hartanya, atau Allah dan
Rasulnya,berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci
Al-Qur`an.
·
CINTA DIRI
Cinta ini erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri, manusia
untuk tetap senang mengaktualisasikan diri. Ia mencintai segala sesuatu yang
mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia akan membenci segala sesuatu
yang menghalanginya untuk hidup, berkembang dan mengaktualisasikan diri, Ia
juga membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit, dan mara
bahaya. Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya
sendiri, hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan kecenderungan untuk menuntut
segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindari dari
segala sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya, melalui ucapan Nabi
Muhammad SAW, bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib tentu beliau akan
memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhi dirinya dari segala
keburukan.
·
CINTA KEPADA SESAMA
MANUSIA
Agar manusia dapat hidup dengan keserasian dan keharmonisan
dengan manusia lainnya tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri
sendiri dan egoismenya. Hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta
dan kasih sayang pada orang-orang lain, bekerja sama dengan memberi bantuan
kepada orang lain. Oleh karena itu, Alloh ketika memberi isyarat tentang
kecintaan manusia pada dirinya sendiri, seperti yang tampak pada keluh kesahnya
apabila ia tertimpa kesusahan dan usahanya yang terus menerus untuk memperoleh
kebaikan serta kebakhilannya dalam memberikan sebagian karunia yang
diperolehnya, setelah itu Allah langsung memberi pujian kepada orang-orang yang
berusaha untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya kepada diri sendiri dan
melepaskan diri dari gejala-gejala itu adalah dengan melalui iman menegakan
shalat, memberikan zakat, bersedekah kepada orang-orang miskin dan tak punya,
dan menjauhi segala larangan Allah. Keimanan yang demikian ini akan bisa
menyeimbangkan antara cintanya kepada diri sendiri dan cintanya kepada orang
lain. Dengan demikian akan bias merealisasikan kebaikan individu dan
masyarakat.
·
CINTA SEKSUAL
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual sebab yang bekerja
dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerja sama antara suami dan
istri, ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga.
Dorongan seksual melakukan fungsi penting yaitu melahirkan keturunan demi
kelangsungan jenis, lewat dorongan seksual terbentuk keluarga, dari keluarga
terbentuk masyarakat dan bangsa. Dengan demikian bumipun menjadi ramai, kenal
mengenal, kebudayaan berakembang. Dan ilmu pengetahuan dan industri menjadi
maju Islam mengakui dorongan seksual jelas dengan sendirinya ia mengakui pula
cinta seksual yang menyertai dorongan tsb. Sebab ia merupakan emosi alamiah
dalam diri manusia yang tidak diingkari, tidak ditentang ataupun ditekannya.
Yang diserukan Islam hanyalah pengendalian dan penguasaan cinta lewat pemenuhan
dorongan tsb antara yang sah yaitu dengan perkawinan.
·
CINTA KEBAPAKAN
Mengingat bahwa antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin
oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si Ibu dengan
anak-anaknya. maka para ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan
bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan melainkan dorongan
psikis. Dorongan ini nampak jelas dalam cinta bapak kepada anak-anaknya, karena
barsumber dari sumber kekuatan dan kebanggaan dan merupakan faktor penting bagi
kelangsungan peran bapak dan kehidupan tetap terkenangnya dia setelah meninggal
dunia.
·
CINTA KEPADA ALLAH
Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan
kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentu seni sesuai dengan kemampuan
dan bakatnya. kesenangan dan kegembiraan baginya.
·
CINTA KEPADA RASUL
Cinta kepada Rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi
seluruh alam semesta,menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Ini
karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku,
moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya. Seorang mukmin yang benar-benar
beriman dengan sepenuh hati akan mencintai Rasulullah yang menanggung derita
dakwah Islam, berjuang dengan penuh segala kesulitan sehingga Islam tersebar di
seluruh penjuru dunia, dan membawa kemanusiaan dari kekelaman, kesesatan menuju
cahaya petunjuk.
Dalil Al-Qur’an Tentang Cinta
Surat Al-Baqarah : 165
165 وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آَمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ
165. Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu [106] mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). [106] Yang dimaksud dengan orang yang zalim di sini ialah orang-orang yang menyembah selain Allah
165 وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آَمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ
165. Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu [106] mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). [106] Yang dimaksud dengan orang yang zalim di sini ialah orang-orang yang menyembah selain Allah
Kasih Sayang
Pengertian Kasih Sayang
Kasih sayang adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau
perasaan suka kepada seseorang. Apabila suatu hubungan cinta diakhiri dengan
sebuah pernikahan maka hal ini akan menimbulkan perasaan yang lebih dewasa lagi
dan juga menuntut agar suatu hubungan tersebut lebih bertanggung jawab,
perasaan inilah yang disebut dengan kasih sayang, mengasihi, atau saling
menumpahkan kasih sayang.
Macam-macam Cinta Kasih dari Orang Tua
Adanya kasih sayang ini mempengaruhi kehidupan sianak dalam
masyarakat. Orang tua dalam memberikan kasih sayangnya bermacam-macam demikian
pula sebaliknya, dari cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan:
1. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif
Dalam hal ini orang tua memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa moral-material dengan sebanyak-banyaknya, dan si anak menerima saja, mengiyakan tanpa memberikan respon. Hal ini menyebabkan si anak menjadi takut, kurang berani dalam masyarakat, tidak berani menyatakan pendapat, minder, sehingga si anak tidak mampu berdiri sendiri di dalam masyarakat.
2. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif
Dalam hal ini si anak berlebih-lebihan memberikan kasih sayang terhadap orang tuanya, kasih sayang ini diberikan secara sepihak, orang tua mendiamkan saja tingkah laku si anak tidak memberikan perhatian apa yang diperbuat anak.
3. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif
Di sini jelas bahwa masing-masing membawa hidupnya, tingkah lakunya sendiri-sendiri, tanpa saling memperhatikan. Kehidupan keluarga sangat dingin, tidak ada kasih sayang, masing-masing membawa caranya sendiri, tidak ada tegur sapa jika perlu, orang tua hanya memenuhi dalam bidang materi saja.
4. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif
Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak-banyaknya, sehingga hubungan antara orang tua dan anak saling intim dan mesra, saling mencintai, saling menghargai, saling membutuhkan. Kasih sayang itu nampak sekali bila seorang ibu sedang menyusui atau mengendong, bayinya itu diajak bercakap-cakap, ditimang-timang,dinyanyikan, meskipun bayi itu tidak tahu arti kata-kata, lagu dan sebagainya.
1. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif
Dalam hal ini orang tua memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa moral-material dengan sebanyak-banyaknya, dan si anak menerima saja, mengiyakan tanpa memberikan respon. Hal ini menyebabkan si anak menjadi takut, kurang berani dalam masyarakat, tidak berani menyatakan pendapat, minder, sehingga si anak tidak mampu berdiri sendiri di dalam masyarakat.
2. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif
Dalam hal ini si anak berlebih-lebihan memberikan kasih sayang terhadap orang tuanya, kasih sayang ini diberikan secara sepihak, orang tua mendiamkan saja tingkah laku si anak tidak memberikan perhatian apa yang diperbuat anak.
3. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif
Di sini jelas bahwa masing-masing membawa hidupnya, tingkah lakunya sendiri-sendiri, tanpa saling memperhatikan. Kehidupan keluarga sangat dingin, tidak ada kasih sayang, masing-masing membawa caranya sendiri, tidak ada tegur sapa jika perlu, orang tua hanya memenuhi dalam bidang materi saja.
4. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif
Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak-banyaknya, sehingga hubungan antara orang tua dan anak saling intim dan mesra, saling mencintai, saling menghargai, saling membutuhkan. Kasih sayang itu nampak sekali bila seorang ibu sedang menyusui atau mengendong, bayinya itu diajak bercakap-cakap, ditimang-timang,dinyanyikan, meskipun bayi itu tidak tahu arti kata-kata, lagu dan sebagainya.
Contoh-contoh Tentang Kasih Sayang
·
Kasih sayang terhadap
Allah
·
Kasih sayang terhadap
Rasul
·
Kasih sayang terhadap
sesama manusia
·
Kasih sayang terhadap
hewan, dan
·
Kasih saying terhadap
tumbuhan
kemesraan
Pengertian Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar 'mesra', yang artinya perasaan simpati yang
akrab. Kemesraan adalah hubungan akrab baik antara pria dan wanita yang sedang
dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan merupakan perwujudan
kasih sayang yang telah mendalam. Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian
mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat
menimbulkan daya kreativitas manusia. Kemesraan dapat menciptakan berbagai bentuk
seni sesuai dengan kemampuan bakatnya.
Contoh Puisi Tentang Kemesraan
Setangkai Ilalang
Karya: Huda M Elmatsani
Di hamparan perbukitan cahaya hijau bergelombang
kita nikmati waktu yang terselip di pucukpucuk daun teh
kugenggam jemarimu kaugapit lenganku
menyusuri celah sempit perkebunan.
Berdua bermesraan menikmati pemandangan alam
lerenglereng indah, nyanyian prenjak yang berpindahpindah
lalu lalang kita tumbuh menjelma bunga ilalang
menghiasi jalan setapak memperindah jejak kenangan.
Kupetik setangkai, erat kugenggam di jarimu
senyummu terurai, sesaat terdengar bisik sayang
cahaya senja tetirah di punggung perbukitan
tebing doa kita panjat hingga puncaknya.
Pengertian Pemujaan
Pemujaan adalah dimana kita memuja atau mengagungkan sesuatu
yang kita senangi.Pemujaan dapat dilakukan dalam berbagai aspek seperti memuja
pada leluhur,memuja pada agama tertentu dan kepercayan yang ada.seperti
Pemujaan pada leluhur adalah suatu kepercayaa bahwa para leluhur yang telah
meninggal masih memiliki kemampuan untuk ikut mempengaruhi keberuntungan orang
yang masih hidup. Dalam beberapa budaya Timur, dan tradisi penduduk asli
Amerika, tujuan pemujaan leluhur adalah untuk menjamin kebaikan leluhur dan
sifat baik pada orang hidup, dan kadang-kadang untuk meminta suatu tuntunan
atau bantuan dari leluhur. Fungsi sosial dari pemujaan leluhur adalah untuk
meningkatkan nilai-nilai kekeluargaan, seperti bakti pada orang tua, kesetiaan
keluarga, serta keberlangsungan garis keturunan keluarga.
Pengertian Belas Kasihan
Belas kasih adalah kebajikan di mana kapasitas emosional empati
dan simpati untuk penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu
sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar
ke tertinggi prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian .
Cara menumpahkan belas kasihan
Dalam kehidupan banyak sekali yang harus kita kasihani dan
banyak pula cara kita menumpahkan belas kasihan.
Yang perlu kita kasihani antara lain :
Yang perlu kita kasihani antara lain :
·
Yatim Piatu.
·
Orang-orang Jompo yang
tidak mempunyai waris.
·
Pengemis yang
benar-benar tidak mampu bekerja.
·
Orang sakit dirumah
sakit
·
Orang cacat
·
Masyarakat kita yang
hidupnya menderita.
Orang-orang yang seperti diatas yang menderita lahir dan batin
serta umumnya sedikit orang yang menaruh belas kasihan pada mereka.
Pengertian Cinta Kasih Erotis
Cinta erotis adalah kehausan akan penyatuan sempurna akan penyatuan dengan yang
lainnya. Keinginan untuk bersatu dan berteman dengan lawan jenis, untuk
menghilangkan sepi atau untuk menenangkan suatu naluri seksual. Cinta kasih
dapat merangsang keinginan untuk bersatu secara seksual. Namun apabila
penyatuan fisis tadi tidak dilandasi oleh cinta kasih maka hanya akan membawa
pada penyatuan yang bersifat pesta pora dan sementara saja. Cinta kasih erotis,
apabila benar-benar sebuah cinta sejati, mempunyai satu pendirian yaitu bahwa
seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang
sedalam-dalamnya dan menerima pribadi lawan jenisnya. Cinta ini terjadi antara
dua orang anak manusia berlainan jenis, yang ingin menyatukan diri mereka untuk
mengisi kekosongan hidup dan sebagai teman hidup dalam mengarungi bahtera
kehidupan.
Daftar Pustaka
Materi: E-Book Ilmu BudayaDasar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar